Apabila leburan dari dua macam
atau lebih logam dicampur atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur
nonlogam kemudian campuran yang terjadi didinginkan maka akan diperoleh suatu
padatan. Padatan tersebut mungkin merupakan suatu senyawa ionik, campuran
sederhana, atau aloi (alloy).
Kemungkinan mana yang akan terjadi tergantung pada sifat kimia serta ukuran relatif dari atom- atom unsur-unsur yang dileburkan. Aloi dapat terbentuk apabila dalam padatan yang diperoleh atom-atom yang ada tidak saling bereaksi serta tidak sekedar bercampur satu dengan yang lain dan masih menunjukkan sifat-sifat sebagai logam. Aloi disebut juga dengan lakur atau paduan. Aloi dapat merupakan larutan zat padat (solid solution) dengan komposisi yang bervariasi atau suatu senyawa antarlogam (intermetallic compound) dengan komposisi dan struktur internal tertentu. Aloi yang merupakan larutan zat padat ada dua macam, yaitu aloi selitan (interstitial alloy) dan aloi substitusi (substitution alloy).
Kemungkinan mana yang akan terjadi tergantung pada sifat kimia serta ukuran relatif dari atom- atom unsur-unsur yang dileburkan. Aloi dapat terbentuk apabila dalam padatan yang diperoleh atom-atom yang ada tidak saling bereaksi serta tidak sekedar bercampur satu dengan yang lain dan masih menunjukkan sifat-sifat sebagai logam. Aloi disebut juga dengan lakur atau paduan. Aloi dapat merupakan larutan zat padat (solid solution) dengan komposisi yang bervariasi atau suatu senyawa antarlogam (intermetallic compound) dengan komposisi dan struktur internal tertentu. Aloi yang merupakan larutan zat padat ada dua macam, yaitu aloi selitan (interstitial alloy) dan aloi substitusi (substitution alloy).
Jenis-Jenis
Aloi
1. Aloi Selitan
Sebagaimana telah
dijelaskan bahwa di dalam kristal logam yang atom-atomnya membentuk susunan
rapat heksagonal atau susunan rapat kubus terdapat tempat selitan tetrahedral
dan tempat selitan oktahedral. Dalam kristal logam yang atom-atomnya membentuk
susunan kubus berpusat badan atau susunan yang lain juga terdapat tempat-tempat
selitan. Jumlah tempat selitan tersebut adalah banyak sekali. Atom logam yang
lain atau altom nonlogam yang ukurannya sama atau lebih kecil dari ukuran
tempat selitan yang ada dapat menempati tempat selitan terebut sehingga
terbentuk aloi selitan. Ditempatinya tempat-tempat selitan oleh atom-atom logam
atau oleh atom-atom nonlogam yang ukurannya sama atau lebih kecil dianggap
tidak merubah struktur dari atom-atom kristal logam murninya.
Apabila
perbandingan jari-jari atom unsur yang dipadukan dengan jari-jari atom logam
murni berkisar antara 0,225 - 0,414 maka atom-atom dari unsur yang dipadukan
akan menempati tempat selitan tetrahedral. Apabila perbandingan jari-jari atom
unsur yang dipadukan denagn jari-jari atom logam murni berkisar antara 0,414 -0,732
maka atom-atom dari unsur yang dipadukan akan menempati tempat selitan
oktahedral. Atom hidrogen karena ukurannya relatif kecil dapat menempati
tempat selitan tetrahedral, akan tetapi atom-atom kecil yang lain seperti
boron, karbon, dan nitrogen cenderung menempati tempat selitan oktahedral.
Aloi selitan ada dua
macam yaitu aloi selitan acak (random) dan aloi selitan teratur. Pada aloi
selitan acak atom-atom dari unsur yang dipadukan mengisi tempat-tempat selitan
pada logam induk secara acak, sedangkan pada aloi selitan teratur atom-atom
dari unsur yang dipadukan mengisi tempat-tempat selitan pada logam induk secara
teratur dan berulang (periodik). Salah satu model susunan atom-atom pada aloi
selitan acak dan aloi selitan teratur diberikan pada gambar berikut:
Aloi selitan acak
diperoleh apabila leburan aloi didinginkan secara cepat. Untuk memperoleh aloi
selitan teratur perlu pendinginan leburan aloi secara lambat. Hubungan antara
keteraturan susunan atom-atom dalam aloi dengan waktu pendinginan leburan aloi
dapat dianalogikan dengan pembentukan susunan mahasiswa yang akan mengikuti
tes. Biasanya pada waktu tes mahasiswa tidak boleh duduk berdampingan. Sering
kali pengisian tempat duduk dengan pola kosong-isi-kosong-isi. Seandainya ada
50 mahasiswa yang mengikuti tes dan mereka hanya diberi waktu satu menit untuk
membentuk susunan kosong-isi-kosong-isi, maka susunan tersebut cenderung sulit
untuk dibentuk. Berbeda halnya bila mereka diberi waktu 5 menit untuk mengatur
diri, maka susunan yang diharapkan cenderung lebih mudah terbentuk.
Komposisi dari aloi
selitan yang diperoleh tergantung pada banyaknya tempat selitan yang ditempati
oleh atom-atom dari unsur yang dipadukan, sehingga sifat fisik dari aloi
selitan yang diperoleh adalah bervariasi. Secara umum sifat fisik dari aloi
selitan adalah sebagai berikut:
1. Struktur kristal dari logam induk
pada aloi sama seperti struktur logam dalam kristal murinya seperti ditunjukkan
pada gambar diatas
2. Dapat menghantarkan panas dan
listrik.
3. Lebih keras tetapi lebih rapuh
dibandingkan logam murniya.
4. Lebih sulit ditempa atau
diregangkan dibandingkan logam murniya.
5. Massa jenisnya lebih tinggi
dibandingkan massa jenis logam murniya.
6. Titik leburnya relatif lebih
tinggi dibandingkan titik lebur logam murninya.
Kereaktifan logam
dalam aloi selitan cenderung lebih rendah dibandingkan kereaktifan logam
murninya. Hal ini disebabkan karena tertutupnya sebagian permukaan dari logam murni
oleh atom-atom unsur yang dipadukan. Aloi borida, karbida, dan nitrida
cenderung bersifat lembab (inert). mempunyai titik lebur yang sangat tinggi dan
keras sekali.
Aloi besi dan karbon
adalah penting untuk membuat baja karbon. Pada aloi ini atom-atom besi
membentuk susunan kubus berpusat badan (bcc). Atom-atom karbon yang dipadukan
menempati sebagian tempat selitan oktahedral yang terdapat pada susunan
tersebut. Baja karbon mengandung 0,2 sampai 1.6% atom C. Baja karbon ada tiga
kategori yaitu baja karbon rendah, sedang dan tinggi. Baja karbon rendah
mengandung atom karbon sampai 0,25%; baja karbon sedang mengandung 0,25 sampai
0,45% atom karbon, baja karbon tinggi mengandung 0,45 sampai 1,6% atom karbon.
Baja karbon semakin keras dan semakin kuat dengan bertambahnya persentase atom
C, akan tetapi semakin sulit ditempa atau diregangkan.
Massa jenis aloi
selitan selalu lebih besar dibandingkan massa jenis logam murninya karena
beberapa tempat selitan yang semula kosong terisi oleh atom dari unsur yang
dipadukan. Massa jenis aloi selitan semakin besar dengan bertambahnya persentase
tempat selitan yang terisi oleh atom dari unsur yang dipadukan.
2. Aloi
Substitusi
Pada aloi substitusi
atom-atom dari unsur yang dipadukan menggantikan sebagian atom-atom dari logam
murni. Aloi substitusi terjadi apabila ukuran dari atom-atom unsur yang
dipadukan lebih besar dari ukuran tempat selitan tetrahedral dan tempat selitan
oktahedral yang ada di dalam kristal logam murninya. Ada dua macam aloi
substitusi yaitu aloi substitusi acak (random substitutional alloy) dan aloi
substitusi teratur (ordered substitusi alloy) atau kisi super (superlattice).
Pada aloi substitusi acak atom-atom dari unsur yang dipadukan menggantikan
posisi dari sebagian atom-atom logam murninya secara tidak teratur, sedangkan
pada aloi substitusi teratur atom- atom dari unsur yang dipadukan menggantikan
posisi dari sebagian atom- atom logam murninya secara teratur dan periodik.
Salah satu model susunan atom-atom pada aloi substitusi acak dan aloi substitusi
teratur diberikan pada gambar
Seperti halnya pada
pembuatan aloi selitan, aloi substitusi acak diperoleh apabila leburan aloi
didinginkan secara cepat. Untuk memperoleh aloi substitusi teratur perlu
pendinginan leburan aloi secara lambat.
Aloi substitusi dari
dua macam logam atau lebih dapat terbentuk dengan rentangan komposisi tertentu
atau dengan segala komposisi. Aloi dengan segala komposisi terbentuk apabila
logam-logam yang dipadukan dapat membentuk larutan zat padat (solid solution)
dengan sembarang komposisi.
Menurut
Hume dan Rothery aloi substitusi dengan segala komposisi dapat terjadi antara
dua macam logam apabila tiga syarat di bawah terpenuhi yaitu:
(1) Perbedaan
jari-jari atom logam yang dipadukan tidak lebih dari 15%.
(2)
Dua logam yang dipadukan memiliki struktur kristal yang sama.
(3) Dua
logam yang dipadukan memiliki sifat kimia, khususnya elek- tronvalensi
yang sama.
Aloi substitusi
dengan segala komposisi dapat terbentuk antara logam emas dan tembaga karena
dua logam tersebut memiliki struktur kristal yang sama (ccp), elektron valensi
yang sama (keduanya golongan 11 atau IB) dan perbedaan jari-jari atomnya adalah
kurang dari 12,5% Tembaga dan nikel juga dapat membentuk aloi substitusi dengan
segala komposisi karena dua logam tersebut memiliki struktur kristal yang sama
(ccp), keelektropositifan yang hampir sama (perbedaan keelektronegatifannya
kecil, χCu ~ 2,00; χNi = 1,91) dan perbedaan jari-jari
atomnya hanya 2,4%
Apabila satu, dua,
atau tiga persyaratan di atas tidak terpenuhi maka dua logam yang dipadukan
hanya dapat membentuk aloi substitusi dengan rentangan komposisi tertentu.
Dalam hal ini ada kecenderungan bahwa rentangan komposisi yang diperoleh
semakin kecil dengan semakin banyaknya persyaratan yang tidak terpenuhi.
Zink (Zn) dan tembaga
(Cu) hanya dapat membentuk aloi yang disebut a-kuningan (a-brass) dengan
komposisi maksimal atom zink 38%. Hal ini terjadi karena keduanya memiliki struktur
kristal yang berbeda (Zn mengadopsi susunan hcp, Cu mengadopsi susunan ccp)
meskipun perbedaan jari-jari atomnya hanya 7,03%. Rumus dari a- kuningan adalah
Cu1-x, Znx (0<x< 38%) dan struktur kristalnya sama
dengan struktur kristal tembaga.
Timah (Sn) dan timbel
(Pb) membentuk aloi substitusi dengan rumus Pb1-x vSnx
( 2 < x < 63%). Sn dan Pb hanya
membentuk aloi substitusi dengan rentangan komposisi tertentu karena struktur
kristal keduanya berbeda (Sn mengadopsi struktur intan, Pb mengadopsi susunan
ccp) meskipun keduanya memiliki elektron valensi yang sama dan perbedaan
jari-jari atom hanya 8,02%. Aloi dari Sn dan Pb dengan komposisi atom Sn
sekitar 30% disebut solder.
Nikel (Ni) dan
titanium (Ti) membentuk aloi yang disebut nitinol. Nitinol memiliki sifat yang
istimewa karena dapat mengingat bentuknya semula sehingga seringkali disebut
aloi yang memiliki ingatan. Bentuk asli yang dapat diingat oleh nitinol
diperoleh dengan memanaskan aloi nikel dan titanium pada temperatur 500 sampai
550°C selama sekitar satu jam dan setelah itu aloi tersebut dibiarkan mengalami
pendinginan. Pada temperatur rendah aloi tersebut adalah cukup lunak sehingga
mudah dibengkokkan atau ditekuk sehingga bentuknya berubah dari bentuk aslinya.
Pada waktu dihangatkan aloi tersebut kembali ke bentuk aslinya. Nitinol
ditemukan pada tahun 1960 oleh William J. Buchler, seorang insinyur metalurgi
pada Naval Ordnance Laboratory di White Oak, Maryland USA. Nama nitinol diambil
dari nikel, titanium dan Naval Ordnance Laboratory. Nitinol memiliki banyak
kegunaan, seperti untuk bingkai (frame) kacamata. Dalam bidang kedokteran
nitinol dapat digunakan untuk membuat kawat perapi gigi (brace), dan untuk
mengganti persendian tulang paha yang rusak.
Aloi substitusi yang
mengandung lebih dari dua macam logam juga dapat terbentuk. Alnico misalnya,
merupakan aloi yang digunakan untuk membuat magnet pada pengeras suara karena
memiliki sifat magnetik yang permanen. Alnico merupakan aloi dari lima macam
logam yaitu Al (8%), Ni (14%), Co (24%), Cu (3%), dan Fe (51%).
Di samping aloi
selitan dan aloi substitusi, ada juga aloi yang merupakan gabungan dari aloi
selitan dan aloi substitusi. Salah satu contohnya adalah baja tahan karat
(stainless Steel). Aloi ini terdiri atas besi, karbon, kromium (18-20%) dan
nikel (8-12%). Pada baja tahan karat atom karbon menempati sebagian tempat
selitan oktahedral yang ada, sedangkan atom kromium dan nikel menggantikan
sebagian posisi dari atom-atom besi. Salah satu model susunan atom-atom pada
baja tahan karat diberikan pada gambar berikut:
Baja tahan karat mungkin juga
mengandung unsur lain selain kromium dan nikel. Beberapa unsur yang terdapat
pada baja tahan karat beserta fungsinya diberikan pada Tabel berikut:
Logam
|
Persentase yang ditambahakan
|
Pengaruh pada sifat baja yang
diperoleh
|
Tembaga
|
0,2-1,5
|
Meningkatkan
ketahanan terhadapa korosi
|
Nikel
|
0,1-1
|
Memberikan
permukaaan yang bagus
|
Niobium
|
0,02-0,12
|
Meningkatkan
kekuatan regang
|
Nitrigen
|
0,03
|
Meningkatkan
kekuatan
|
Mangan
|
0,2-1,6
|
Meningkatkan
kekuatan
|
Vanadium
|
Sampai
0,2
|
Meningkatkan
kekuatan
|
Beberapa unsur logam yang
terdapat pada baja taha karat beserta fungsinya
(Dikutip dari Shriver&Atkins:
2006,82)
Beerapa
aloi yang penting secara komersial
Nama
Umum
|
Logam
Induk
|
Komposisi
(Persen
massa)
|
Sifat
|
Contoh
Kegunaan
|
Alnico
|
Fe
|
Al(8), Ni(14), Co(24), Cu(3), dan fe(51)
|
Magnetik
|
Magnet
|
Amalgam
gigi
|
Hg
|
Hg(50), Ag(35), dan Sn (15)
|
Mudah
dibentuk
|
Pengisi
gigi berlubang
|
Baja
Invar
|
Fe
|
Fe(64),
Ni(36), dan C(0,5)
|
Memiliki
koefisien muai yang kecil
|
Meteran,
pita pengukur
|
Baja
Karbon
|
Fe
|
Fe(98,4-99,8)
dan C(0,2-1,6)
|
Keras
|
Kerangka
Bangunan
|
Baja
Kecepatan Tinggi
|
Fe
|
Fe(80-86),
W (14-20) dan C(0,5)
|
Sifatnya
tidak berubah pada kecepatan tinggi
|
Alat
pemotong dengan kecepatan tinggi
|
Baja
Mangan
|
Fe
|
Fe(82-90),
Mn (10-18) dan C(0,5)
|
Keras
dan tahan bebam
|
Rel
kereta api, kendaraan tempur
|
Baja
Nikel
|
Fe
|
Fe(96-98),
Ni (2-4) dan C(0,5)
|
Keras,
elastis, dan tahan korosi
|
Kabel,
roda gigi
|
Baja
Silikon
|
Fe
|
Fe(5-99),
Si (1-5) dan C(0,5)
|
Keras,
kuat, dan bersifat magnetik
|
Magnet
|
Duriron
|
Fe
|
Fe(84),
Si (145), C(1) dan Mn(1)
|
Tahan
korosi dan tahan asam
|
Pipa,
ceret, dan kondensor
|
Emas
10 karat
|
Au
|
Au(42),
Ag(12-20), dan Cu(38-46)
|
Tahan
lama
|
Perhiasan
|
Emas
18 karat
|
Au
|
Au(75),
Ag(10-20), dan Cu(5-15)
|
Tahan
lama
|
Perhiasan
|
Gunmetal
|
Cu
|
Cu(88),
Sn(10), dan Zn(2)
|
Tahan
benturan dan tekanan
|
Laras
senapan, bagian dari mesin
|
Kuningan
|
Cu
|
Cu(67-90),
dan Zn (10-33)
|
Mudah
direnggangkan
|
Pipa
|
Lead
shot
|
Pb
|
Pb
(99,8) dan As (0,2)
|
Keras
dan tahan korosi
|
Selongsong
peluru
|
Magnalium
|
Al
|
Al
(70-90), dan Mg(10-30)
|
Massa
jenisnya rendah
|
Badan
pesawat terbang
|
Monel
|
Ni
|
Ni(60-70),
Cu(25-35), Fe dan Mn dengan persentase yang bervariasi
|
Tahan
korosi
|
Peralatan,
bagian dari mesin
|
Nikrom
|
Ni
|
Ni
(60), Fe(25), dan Cr(15)
|
Memiliki
daya tahan yang tinggi
|
Kabel
listrik
|
Pelat
baterei timbel
|
Pb
|
Pb
(94) dan Snb(6)
|
Cukup
tahan korosi
|
Baterei
|
Perak
Jerman (albata)
|
Cu
|
Cu(60),
Zn(25), dan Ni(15)
|
Tahan
korosi
|
Teko,
keran
|
Perak
solder
|
Ag
|
Ag(63),
Cu(30), dan Zn(7)
|
Titik
lebur yang tinggi
|
Solder
dengan titik lebur tinggi
|
Perak
Streling
|
Ag
|
Ag(92,5)
dan Cu (7,5)
|
Berkilau
|
Perhiasana
|
Perunggu
|
Cu
|
Cu(70-95),
Zn(1-25), dan Sn (1-18)
|
Mudah
dibentuk
|
Medali,
bel
|
Perunggu
alumunium
|
Cu
|
Cu
(90) dan Al (10)
|
Kers
dan kuat
|
Bak
atau rumah mesin dan batang penghubung
|
Pewter
|
Sn
|
Sn
( 70-95), Sb(5-15), Pb (0-15)
|
Tahan
korosi
|
Peralata
makanan dan minum
|
Solder
|
Pb
|
Pb
(67) dan Sn (33)
|
Titik
lebur rendah
|
Sambungan
solder
|
3AL-2,5V
|
Ti
|
Ti(94,5),
Al(3), dan V(2,5)
|
Kuat
dan ringan
|
Frame
sepeda
|
Wood’s
metal
|
Bi
|
Bi
(50), Pb(25), Sn(13), dan Cd(12)
|
Titik
lebur rendah
|
Sistem
penyairam air otomatis
|
Salah satu aloi yang banyak
digunakan untuk perhiasan adalah emas putih (white gold). Emas putih bukan platina, emas putih merupakan aloi
dari emas dengan nikel atau aloi dari emas dengan paladium. Emas putih
kadang-kadang mengandung unsur logam ylngj lain seperti perak, tembaga, atau
zink dalam jumlah yang kecil. Emas putih memiliki kilau seperti kilau platina.
Sekarang nikel jarang digunakan untuk
membuat emas putih karena nikel dapat memberikan reaksi tertentu pada seseorang
yang menggunakan perhiasan dari emas putih. Emas putih yang banyak digunakan
sebagai perhiasan sekarang kebanyakan merupakan alaoi dari emas dengan perak
dan paladiun. Perhiasan yang terbuat dari emas putih sering kali dilapisi
dengan rodium (Rh) untuk menghasilkan kilau putih yang lebih bagus.
Sebagai pada emas kuning (yellow gold), kandungan emas pada emas
putih juga dinyatakan dengan karat. Kandungan emas pada emas putih 18 karat
adalah sama dengan kandungan pada emas kuning 18 karat.
Pembuatan
Aloi
Baja diproduksi dalam dapur
pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas (Skrap) dan
beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembutan baja, diantaranya adalah:
1. Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang
berbentuk tabung bulat lonjong denga menghadap kesamping
Sistem Kerja:
-dipanaskan dengan kokas sekitar
1500oc
-dimiringkan untuk memasukkan
bahan baku baja (1/8 dari volume konvektor)
-kembali ditegakkan
-udara dengan tekanan 1,5-2 atm
dihembuskan dari kompresor
-setelah 20-25 menit konvektor
dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya
2.
Proses
dalam Dapur Tinggi
Prinsip dari proses dapur tinggi
adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat
karbon monoksida dapat menyerap
zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam pada
suhu tinggi. Pada
pembakaran suhu tinggi
+ 18000oC dengan
udara panas, maka dihasilkan suhu
yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi
pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan
tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai
sifat basa dan
sebaliknya bahan tambahan
diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam. Gas yang
terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas
dan ke dalam
pemanas udara. Terak
yang menetes ke
bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang
dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di dalam dapur tinggi
tersebut berlangsung sebagai berikut:
Zat arang dari kokas terbakar
menurut reaksi :
C+O2 à CO2
sebagian
dari CO2 bersama
dengan zat arang
membentuk zat yang
berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO.
CO + C à 2CO
Di bagian atas dapur tinggi pada
suhu 300 sampai 800 C oksid besi yang lebih tinggi
diubah menjadi oksid
yang lebih rendah
oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut menurut
prinsip :
Fe O +
CO à 2FeO+CO
Pada waktu proses berlangsung
muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi
tidak langsung menurut prinsip :
FeO+CO à FeO+CO2
Reduksi ini
disebut tidak langsung
karena bukan zat
arang murni yang mereduksi melainkan
persenyawaan zat arang
dengan oksigen. sEdangkan reduksi langsung terjadi
pada bagian yang
terpanas dari dapur,
yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai
berikut.
FeO+C à Fe+CO
CO yang
terbentuk itulah yang
naik ke atas
untuk mengadakan
reduksi tidak langsung tadi.
Setiap 4
sampai 6 jam
dapur tinggi dicerat,
pertama dikeluarkan teraknya dan baru
kemudian besi. Besi
yang keluar dari
dapur tinggi disebut
besi kasar atau besi
mentah yang digunakan
untuk membuat baja
pada dapur pengolahan baja atau
dituang menjadi balok-balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik
pembuatan baja sebagai bahan baku. Besi
cair dicerat dan
dituang menjadi besi
kasar dalam bentuk
balok-balok besi kasar yang
digunakan sebagai bahan
ancuran untuk pembuatan
besi tuang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair
dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).
Terak yang keluar dari dapur
tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahanpembuatan pasir
terak atau wol
terak sebagai bahan
isolasi atau sebagai bahan campuran semen. Besi cair yang
dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadi balok besin
kasar sebagai bahan
ancuran di pabrik
penuangan, perlu
dicampur dahulu di
dalam bak pencampur
agar kualitas dan
susunannya seragam.
Dalam bak pencampur dikumpulkan besi
kasar cair dari bermacam-macam
dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama
dan merata. Untuk
menghasilkan besi kasar
yang sedikit mengandung belerang
di dalam bak
pencampur tersebut dipanaskan
lagi menggunakan gas dapur tinggi.
3. Proses
dapur cawan
-proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan
baja bekas dan besi kasar dalam cawan, kemudian dapur ditutup rapat, lalu di
masukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling dan muatan dalam cawan akan
mencair. baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa
dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
4. proses Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3
5. proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)
kak tulisannya kekecilan
BalasHapus