Welcome To My Blog

Selasa, 19 Mei 2015

Unsur Golongan III A




                   UNSUR-UNSUR GOLONGAN III A
                                                                 

Oleh:

                        ARIFIANI                              : 1313023008
DINI ANDRIANI                 : 1313023018
NENY SHERLIANI              :1313023054
TIKA RIA ARMALASARI  :1313023080
VENI  DARMAWANTI       :1313023084

         




PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014






I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik berdasarkan kenaikan  massa atom relatifnya . Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan, sedangkan  lajur-lajur horizontal disebut periode. Sebagaimana pada tabel unsur periodik Mendeleev, ia mengosongkan beberapa tempat karena untuk memperkirakan unsur  lain yang memiliki sifat yang mirip. Sebagai contoh , ia mengosongkan beberapa tempat pada golongan III A dan ia mengusulkan adanya unsur yang belum diketahui . Mendeleev berpendapat adanya unsur yang belum ditemukan yang disebut eka-aluminium yang artinya eka alumunium adalah unsur pertama di bawah alumunium. Ketika galium ditemukan ternyata sifat  unsur galium sangat mirip dengan sifat unsur eka-alumuniumyang diramalkan . Penggolongan Mendeleev lebih baik dibandingkan Newlands karena salah satu alasannya yaitu ia menggolongkan unsur-unsur dengan tepat menurut sifat-sifatnya. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih mengetahui sifat dan sejarahnya serta kegunaan unsur-unsur pada golongan III A.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Siapa yang menemukan unsur-unsur pada golongan III A
2.      Kapan ditemukannya unsur-unsur pada golongan III A ?
3.      Bagaimana cara ditemukannya unsur-unsur pada golongan III A ?
4.      Bagaimana sifat   yang dimiliki unsur-unsur pada golongan III A ?
5.      Apa saja kegunaan unsur-unsur pada golongan III A ?



1.3   Tujuan
        1. Mengetahui siapa yang menemukan unsur-unsur pada golongan III A.
        2. Mengetahui kapan ditemukannya unsur-unsur pada golongan III A.
        3. Mengetahui bagaimana menemukannya unsur-unsur pada  golongan IIIA.
        4. Mengetahui sifat-sifat unsur-unsur pada golongan III A.
        5. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur pada  golongan III A.






I.                   PEMBAHASAN

 2.1 Golongan III A
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama. Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya. Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam. Keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA. Keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan  untuk thallium keadaan tersebut  merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya. Mempunyai titik leleh dan titik lebur yang relative tinggi.



2.2 Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron yaitu : boron amorfus adalah serbuk coklat, sedangkan  boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.  ­­­Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik.
a.       Sejarah Unsur Boron
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu Burah´ dan akhirnya disebut dengan Borat.
b.      Sifat – sifat Unsur Boron

v  Mempunyai massa atom                                             :10,811 sma
v  Mempunyai nomor atom                                            :5
v  Mempunyai jari-jari atom                                           :0,98 Å
v  Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi          :+3
v  Mempunyai volum atom                                            :4,60 cm3/mol
v  Mempunyai titik didih                                               :4275 K
v  Mempunyai titik lebur                                                :2365 K
v  Mempunyai massa jenis                                              :2,34 gram/cm3
v  Mempunyai potensial ionisasi                                    :8,298 volt
v  Mempunyai elektronegativitas                                   :2,04
                         
c.         Kegunaan Boron
 Adapun kegunaan boron dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
v  Borax (Na2B4O7 10H2O) digunakan sebagai bahan pembersih (pemutih), kaca, keramik, pupuk, kertas dan cat
v  Asam boric (H3BO3) digunakan dalam bidang medis sebagai antiseptik dan astringent
v  Boron karbida (B4C) digunakan untuk membuat amplas
v  Isotop Boron-10 digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol jumlah neutron pada reaktor nuklir
v  Boron dapat digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.

2.3  Alumunium
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %.  Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam. Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium.  Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik.

a. Sejarah Unsur Alumunium
Aluminium sebagai unsur terpisah pada tahun 1825 telah dipisahkan oleh seorang ahli fisika Denmark, Hans Christian Oersted (1777-1851) dan secara terpisah pada tahun 1827 dilakukan pula oleh ahli kimia Jerman, Fredrich Wohler (1799-1882). Ahli kimia Inggris Humprey Davy (1778-1829) telah berhasil memisahkan oksida logam pada tahun 1809 dan memberinya nama aluminum. Kemudian orang-orang Inggris mengubah ejaan dan pengucapan menjadi aluminium dengan menambahkan satu silabi.

Proses yang dilakukan Oersted untuk mengisolasi aluminium sangatlah sulit dan mahal, dan orang Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan ahli kimia Perancis Paul Louis Tussaint Heroult (1863-1914) menemukan metode ekonomis hampir dalam waktu yang bersamaan di tahun 1886. Kedua orang itu mengembangkan metode elektrolit untuk memisahkan aluminium dan biji boksit yang mengandung oksida. Keduanya menggunakan arus listrik DC untuk menghasilkan oksida dalam berbagai tipe florida cair, dan kemudian secara elektrolis memisahkan cairan itu. Keduanya menemukan bahwa kriolit (florida aluminium sodium) adalah bahan yang paling baik, yang memungkinkan tercapainya titik didih yang rendah dalam proses yang dilakukan Heroult, sebuah elektroda grafit utama yang besar dicelupkan ke dalam sel grafit. Metode Hall, dengan dua elektroda, begitu berhasil sehingga dia mengurangi biaya logam aluminium dari yang sebelumnya sama dengan emas.

b. Sifat – sifat Alumunium
Aluminium tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
v  Mempunyai massa atom                                              :26,98154 sma
v  Mempunyai nomor atom                                             :13
v  Mempunyai jari-jari atom                                            :1,43 Å
v  Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi           :+3
v  Mempunyai volum atom                                             :10,0 cm3/mol
v  Mempunyai titik didih                                                            :2740 K
v  Mempunyai titik lebur                                                 :933,5 K
v  Mempunyai massa jenis                                               :2,70 gram/cm3
v  Mempunyai kapasitas panas                                        :0,90 J/g K
v  Mempunyai potensial ionisasi                                     :5,986 volt
v  Mempunyai elektronegativitas                                    :1,61


c. Kegunaan Unsur  Alumunium
Adapun kegunaan Alumunium dalam kehidupan yaitu sebagai berikut :
v Digunakan dalam konstruksi pesawat, mobil dan mesin-mesin lainnya
v Karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas dan tahan karat,  aluminium banyak digunakan untuk membuat alat-alat masak
v Digunakan dalam bidang arsitektur dan ornamen-ornamen rumah
v Digunakan dalam reaktor nuklir pada suhu rendah untuk mengontrol jumlah neutron
v Aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan
v  Karena tidak mudah berkarat aluminium juga digunakan untuk melapisi   badan kapal atau kendaraan laut lainnya

2.4.            Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. Galium terdapat dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar  15.  Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Di alam talium terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.
a.        Sejarah Unsur Galium
Galium berasal dari bahasa latin yaitu: Gallia berarti Perancis; juga dari bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq, ayam jantan). Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH.

b.         Sifat-sifat Galium
Galium merupakan sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, dan  benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan.
v  Mempunyai massa atom                                             : 69,723 sma
v  Mempunyai nomor atom                                            : 31
v  Mempunyai jari-jari atom                                           : 1,41 Å
v  Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi          :  +3
v  Mempunyai volum atom                                            :11,80  cm3/mol
v  Mempunyai titik didih                                               : 2878 K
v  Mempunyai titik lebur                                                : 302,92 K
v  Mempunyai massa jenis                                              :  5,91 gram/cm3
v  Mempunyai kapasitas panas                                       : 0,371 J/g K
v  Mempunyai potensial ionisasi                                    :  5,999 volt
v  Mempunyai elektronegativitas                                   :  1,81
c.    Kegunaan Galium
Kegunaan yang dimiliki galium dalam kehidupan sebagai berikut :
v Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.
v Sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium.
v Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.
v Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.

2.5.            Indium
a.       Sejarah Unsur Indium
 Indium di temukan oleh Ferdinand Reich dan Hieronymous Theodor Richter pada tahun 1863. Reich berharap untuk mendapatkan cukup logam untuk studi eksperimental, kemudian pada tahun 1863 menemukan logam ini. Logam tersebut adalah komponen utama yang terkandung dalam mangan, tembaga, dan sejumlah kecil timah.Percobaan tersebut menghabiskan banyak waktu namun dia tidak mendapatkan elemen yang diinginkan , hanya saja dia mendapatkan endapan rumput komposisi kuning dan menganggap nya sebagai sulfide elemen baru. Hanya penggunaan analisis spektral yang bisa membuktikan hipotesis ini. Tapi Reich yang buta warna menyuruh asisten nya yaitu  Hieronymous Theodor Richter untuk menganlisis spektral  kemudian percobaan tersebut berhasil , ia menemukan logam berwarna putih dan lunak dengan dua garis biru cerah tidak sesuai. Yang dinamakannya Indium.

b.      Sifat – Sifat Unsur Indium :
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam  logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak).

v  titik leleh                                                                     :  156,60 C
v  titik didih                                                                    : 2072 C
v  kalor peleburan                                                            : 3,281 Kj/mol
v  kalor penguapan                                                          : 231,8 Kj/mol
v  Indium sangat lunak, putih keperak-perakan
v  logam indium tidak bereaksi dengan air mendidih
v  larut dalam asam mineral pekat panas

c.      Kegunaan Indium dalam kehidupan yaitu sebagai berikut :
v  indium dapat digunakan sebagai bahan campuran logam
v  dapat diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang terbuat dari perak
v  indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar
v  untuk industri layar datar (flat monitor) karena sifatnya nya yang lembut dan ringan

2.6  Talium 
a.  Sejarah Penemuan  Unsur Talium
Talium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium ditemukan oleh Sir William Crookes pada tahun 1861. Crookes sangat tertarik pada penemuan Kirchhoff, ahli fisika Jerman. Pada tahun 1847 Kirchhoff bersama Bunsen menemukan analisis spectrum. Mereka menunjukkan bahwa tiap unsur memancarkan cahaya bila bila dipanaskan hingga berpijar. Bila di uraikan dengan prima, cahaya itu akan berubah jadi garis-garis cemerlang. Tiap unsur menghasilkan pola garis cahaya tertentu. Pada tahun 1861 ketika Crookes sedang mempelajari senyawa yang mengandung selenium, tiba-tiba ia melihat garis hijau indah pada spektrumnya. Garis semacam itu tak terdapat pada unsur lain. Hal ini berarti ia menemukan unsur baru yang ia berinama talium. Yang berasal dari bahasa Yunani( thallos : ranting hijau). Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan.
b.       Sifat - Sifat pada Talium
Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal.

v Mempunyai massa atom                                   : 204,383 sma
v Mempunyai nomor atom                                  : 81
v Mempunyai jari-jari atom                                 :  1,71 Å
v Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi : +3 dan +1
v Mempunyai volum atom                                  : 17,20 cm3/mol
v Mempunyai titik didih                                                 : 1746 K
v Mempunyai titik lebur                                      : 577 K
v Mempunyai massa jenis                                   : 11,85 gram/cm3
v Mempunyai kapasitas panas                             : 0,129 J/g K
v Mempunyai potensial ionisasi                          : 6,108 volt
v Mempunyai elektronegativitas                         : 2,04

c.        Kegunaan Talium
v Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa dan sangat beracun digunakan sebagai obat pembasmi hama
v Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma
v Kemampuan kristal talium bromoiodida untuk memancarkan radiasi infra merah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi beberapa jenis radiasi gelombang dimanfaatkan dalam sistem komunikasi militer
v Campuran talium dengan raksa yang membentuk cairan logam yang membeku pada suhu -60 0C digunakan untuk membuat termometer suhu rendah dan relay
v Garam-garam talium yang dapat terbakar dan menghasilkan pencaran cahaya hijau digunakan dalam roket dan kembang api.







II.                PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  1. Berdasarkan makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah :          boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
  2. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
  3. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
  4. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.



0 komentar:

Posting Komentar

Revolution Of Chemistry Education

Diberdayakan oleh Blogger.