UNSUR-UNSUR GOLONGAN III A
Oleh:
ARIFIANI : 1313023008
DINI ANDRIANI :
1313023018
NENY SHERLIANI :1313023054
TIKA RIA ARMALASARI :1313023080
VENI DARMAWANTI :1313023084
PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada tahun 1869
seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev menyimpulkan
bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya . Mendeleev menempatkan
unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang
disebut golongan, sedangkan lajur-lajur
horizontal disebut periode. Sebagaimana pada tabel unsur periodik Mendeleev, ia
mengosongkan beberapa tempat karena untuk memperkirakan unsur lain yang memiliki sifat yang mirip. Sebagai
contoh , ia mengosongkan beberapa tempat pada golongan III A dan ia mengusulkan
adanya unsur yang belum diketahui . Mendeleev berpendapat adanya unsur yang
belum ditemukan yang disebut eka-aluminium yang artinya eka alumunium adalah
unsur pertama di bawah alumunium. Ketika galium ditemukan ternyata sifat unsur galium sangat mirip dengan sifat unsur
eka-alumuniumyang diramalkan . Penggolongan Mendeleev lebih baik dibandingkan
Newlands karena salah satu alasannya yaitu ia menggolongkan unsur-unsur dengan
tepat menurut sifat-sifatnya. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih
mengetahui sifat dan sejarahnya serta kegunaan unsur-unsur pada golongan III A.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Siapa yang menemukan unsur-unsur pada golongan
III A
2.
Kapan ditemukannya unsur-unsur pada golongan
III A ?
3.
Bagaimana cara ditemukannya unsur-unsur pada
golongan III A ?
4.
Bagaimana sifat yang dimiliki unsur-unsur pada golongan III
A ?
5.
Apa saja kegunaan unsur-unsur pada golongan III
A ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui siapa yang menemukan
unsur-unsur pada golongan III A.
2. Mengetahui kapan ditemukannya
unsur-unsur pada golongan III A.
3. Mengetahui bagaimana menemukannya
unsur-unsur pada golongan IIIA.
4. Mengetahui sifat-sifat unsur-unsur
pada golongan III A.
5. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur
pada golongan III A.
I.
PEMBAHASAN
2.1 Golongan III A
Unsur-unsur
pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang
memiliki sifat kelogaman yang sama. Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan
perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam,
aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia
dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur
logam. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium
(Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan
udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam
bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan
beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari
senyawanya. Unsur-unsur
pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang
memiliki sifat kelogaman yang sama. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium
merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan
boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam.
Keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua
unsur golongan IIIA. Keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam
senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan untuk thallium
keadaan tersebut merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya
thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak,
merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill
platypus di antara
unsur-unsur lainnya. Mempunyai titik leleh dan titik lebur yang relative
tinggi.
2.2 Boron
Boron
adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Boron memiliki sifat
diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan
unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak
ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron yaitu : boron amorfus adalah serbuk coklat, sedangkan boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam. Ciri-ciri
optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik.
a.
Sejarah
Unsur Boron
Boron ditemukan
oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard,
French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada
tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron
berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu Burah´ dan
akhirnya disebut dengan Borat.
b.
Sifat
– sifat Unsur Boron
v Mempunyai massa atom :10,811
sma
v Mempunyai nomor atom :5
v Mempunyai jari-jari atom :0,98
Å
v Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi :+3
v Mempunyai volum atom :4,60
cm3/mol
v Mempunyai titik didih
:4275 K
v Mempunyai titik lebur
:2365 K
v Mempunyai massa jenis
:2,34 gram/cm3
v Mempunyai potensial ionisasi :8,298
volt
v Mempunyai elektronegativitas
:2,04
c.
Kegunaan
Boron
Adapun kegunaan boron dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :
v Borax (Na2B4O7 10H2O) digunakan
sebagai bahan pembersih (pemutih), kaca, keramik, pupuk, kertas dan cat
v Asam boric (H3BO3) digunakan dalam bidang
medis sebagai antiseptik dan astringent
v Boron karbida (B4C) digunakan untuk membuat amplas
v Isotop Boron-10 digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol jumlah
neutron pada reaktor nuklir
v Boron dapat digunakan pada
pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai
pemicu.
2.3 Alumunium
Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %.
Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak
setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah
tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam. Aluminium (Al) adalah
unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan
seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan
campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium &
magnesium. Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan
banyak karakteristik.
a. Sejarah Unsur Alumunium
Aluminium sebagai unsur
terpisah pada tahun 1825 telah dipisahkan oleh seorang ahli fisika Denmark,
Hans Christian Oersted (1777-1851) dan secara terpisah pada tahun 1827
dilakukan pula oleh ahli kimia Jerman, Fredrich Wohler (1799-1882). Ahli kimia
Inggris Humprey Davy (1778-1829) telah berhasil memisahkan oksida logam pada
tahun 1809 dan memberinya nama aluminum. Kemudian orang-orang Inggris mengubah
ejaan dan pengucapan menjadi aluminium dengan menambahkan satu silabi.
Proses yang dilakukan
Oersted untuk mengisolasi aluminium sangatlah sulit dan mahal, dan orang
Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan ahli kimia Perancis Paul Louis
Tussaint Heroult (1863-1914) menemukan metode ekonomis hampir dalam waktu yang
bersamaan di tahun 1886. Kedua orang itu mengembangkan metode elektrolit untuk
memisahkan aluminium dan biji boksit yang mengandung oksida. Keduanya
menggunakan arus listrik DC untuk menghasilkan oksida dalam berbagai tipe
florida cair, dan kemudian secara elektrolis memisahkan cairan itu. Keduanya
menemukan bahwa kriolit (florida aluminium sodium) adalah bahan yang paling
baik, yang memungkinkan tercapainya titik didih yang rendah dalam proses yang
dilakukan Heroult, sebuah elektroda grafit utama yang besar dicelupkan ke dalam
sel grafit. Metode Hall, dengan dua elektroda, begitu berhasil sehingga dia
mengurangi biaya logam aluminium dari yang sebelumnya sama dengan emas.
b. Sifat – sifat
Alumunium
Aluminium tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan
tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam
aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak
ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Tahan korosi dan
tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci,
wajan dan lain-lain.
v
Mempunyai massa atom
:26,98154 sma
v
Mempunyai nomor atom :13
v
Mempunyai jari-jari
atom :1,43
Å
v
Dalam senyawa mempunyai
bilangan oksidasi :+3
v
Mempunyai volum atom
:10,0 cm3/mol
v
Mempunyai titik didih
:2740 K
v
Mempunyai titik lebur :933,5
K
v
Mempunyai massa jenis
:2,70 gram/cm3
v
Mempunyai kapasitas
panas
:0,90 J/g K
v
Mempunyai potensial
ionisasi
:5,986 volt
v
Mempunyai
elektronegativitas :1,61
c. Kegunaan Unsur Alumunium
Adapun kegunaan
Alumunium dalam kehidupan yaitu sebagai berikut :
v Digunakan dalam konstruksi pesawat, mobil dan mesin-mesin lainnya
v Karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas dan tahan karat, aluminium banyak digunakan untuk membuat alat-alat
masak
v Digunakan dalam bidang arsitektur dan ornamen-ornamen rumah
v Digunakan dalam reaktor nuklir pada suhu rendah untuk mengontrol jumlah
neutron
v Aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan
v Karena tidak mudah berkarat
aluminium juga digunakan untuk melapisi
badan kapal atau kendaraan laut lainnya
2.4.
Galium
Galium adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom
31. Galium terdapat
dalam jumlah yg sedikit di alam, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit
dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium terdapat di
logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar
15. Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam,
tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk
campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Di
alam talium terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga
logam aluminium yang terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran
seng dan hematit.
a.
Sejarah Unsur Galium
Galium
berasal dari bahasa latin yaitu: Gallia berarti Perancis; juga dari
bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq, ayam jantan). Unsur ini diprediksi
dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik
oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil
mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH.
b.
Sifat-sifat Galium
Galium merupakan sebuah logam miskin yang
jarang dan lembut, dan benda padat yang
mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan
akan melebur ditangan.
v Mempunyai massa
atom :
69,723 sma
v Mempunyai nomor
atom :
31
v Mempunyai
jari-jari atom :
1,41 Å
v Dalam senyawa
mempunyai bilangan oksidasi : +3
v Mempunyai volum
atom :11,80 cm3/mol
v Mempunyai titik
didih :
2878 K
v Mempunyai titik
lebur :
302,92 K
v Mempunyai massa
jenis : 5,91 gram/cm3
v Mempunyai
kapasitas panas :
0,371 J/g K
v Mempunyai
potensial ionisasi : 5,999 volt
v Mempunyai
elektronegativitas : 1,81
c. Kegunaan Galium
Kegunaan yang
dimiliki galium dalam kehidupan sebagai berikut :
v Karena galium
membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan
cermin yang cemerlang.
v Sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata
nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan
allotrop plutonium.
v Galium
arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.
v Galium juga
digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
2.5.
Indium
a.
Sejarah
Unsur Indium
Indium di temukan oleh
Ferdinand Reich dan Hieronymous Theodor Richter pada tahun 1863. Reich berharap
untuk mendapatkan cukup logam untuk studi eksperimental, kemudian pada tahun
1863 menemukan logam ini. Logam tersebut adalah komponen utama yang terkandung
dalam mangan, tembaga, dan sejumlah kecil timah.Percobaan tersebut menghabiskan
banyak waktu namun dia tidak mendapatkan elemen yang diinginkan , hanya saja
dia mendapatkan endapan rumput komposisi kuning dan menganggap nya sebagai
sulfide elemen baru. Hanya penggunaan analisis spektral yang bisa membuktikan
hipotesis ini. Tapi Reich yang buta warna menyuruh asisten nya yaitu Hieronymous Theodor Richter untuk menganlisis
spektral kemudian percobaan tersebut
berhasil , ia menemukan logam berwarna putih dan lunak dengan dua garis biru
cerah tidak sesuai. Yang dinamakannya Indium.
b.
Sifat
– Sifat Unsur Indium :
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut,
berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam
asam. Indium termasuk dalam logam
miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p
dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik
didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak).
v titik leleh : 156,60 C
v titik didih
: 2072 C
v kalor peleburan
: 3,281 Kj/mol
v kalor penguapan
: 231,8 Kj/mol
v Indium sangat lunak, putih keperak-perakan
v logam indium tidak bereaksi dengan air mendidih
v larut dalam asam mineral pekat panas
c.
Kegunaan
Indium dalam kehidupan yaitu sebagai berikut :
v indium dapat digunakan sebagai bahan campuran logam
v dapat diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang terbuat
dari perak
v indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti
cermin perak dan tidak cepat pudar
v untuk industri layar datar (flat monitor) karena sifatnya nya yang
lembut dan ringan
2.6 Talium
a. Sejarah Penemuan Unsur Talium
Talium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium ditemukan oleh Sir William Crookes pada tahun 1861. Crookes sangat tertarik pada penemuan Kirchhoff, ahli fisika Jerman. Pada
tahun 1847 Kirchhoff bersama Bunsen menemukan analisis spectrum. Mereka
menunjukkan bahwa tiap unsur memancarkan cahaya bila bila dipanaskan hingga
berpijar. Bila di uraikan dengan prima, cahaya itu akan berubah jadi
garis-garis cemerlang. Tiap unsur menghasilkan pola garis cahaya tertentu. Pada
tahun 1861 ketika Crookes sedang mempelajari senyawa yang mengandung selenium,
tiba-tiba ia melihat garis hijau indah pada spektrumnya. Garis semacam itu tak
terdapat pada unsur lain. Hal ini berarti ia menemukan unsur baru yang ia
berinama talium. Yang berasal dari bahasa Yunani( thallos : ranting hijau).
Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen
ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh
Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan.
b. Sifat - Sifat pada Talium
Thalium adalah logam
yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah
pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang
berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar
menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal.
v Mempunyai massa atom :
204,383 sma
v Mempunyai nomor atom :
81
v Mempunyai jari-jari atom : 1,71 Å
v Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi : +3 dan +1
v Mempunyai volum atom :
17,20 cm3/mol
v Mempunyai titik didih :
1746 K
v Mempunyai titik lebur :
577 K
v Mempunyai massa jenis :
11,85 gram/cm3
v Mempunyai kapasitas panas :
0,129 J/g K
v Mempunyai potensial ionisasi :
6,108 volt
v Mempunyai elektronegativitas :
2,04
c. Kegunaan Talium
v Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa dan sangat beracun digunakan
sebagai obat pembasmi hama
v Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier
digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma
v Kemampuan kristal talium bromoiodida untuk memancarkan radiasi infra merah
dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi beberapa jenis radiasi
gelombang dimanfaatkan dalam sistem komunikasi militer
v Campuran talium dengan raksa yang membentuk cairan logam yang membeku pada
suhu -60 0C digunakan untuk membuat termometer suhu rendah dan relay
v Garam-garam talium yang dapat terbakar dan menghasilkan pencaran cahaya
hijau digunakan dalam roket dan kembang api.
II.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
- Berdasarkan makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.
0 komentar:
Posting Komentar